skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Beranda

BUNDEL RESEP

Blog ini hanya terdiri dari kumpulan-kumpulan Resep Kuliner yang dirangkum dari berbagai sumber ke dalam blog, adapun tujuan untuk blog ini adalah ditujukan bagi sobat blogger yang mempunyai hobby memasak ataupun sedang belajar

Mana Lebih Baik, Lalapan atau Sayuran Dimasak?

02.02 | Publish by Bundel Resep

KOMPAS.com — Sayuran mentah (lalapan) nilai gizinya lebih baik daripada sayuran matang, tetapi lebih berisiko tertular bakteri penyakit. Ikuti berbagai kiat agar tetap memperoleh gizi secara optimal.

Mengonsumsi sayuran merupakan suatu hal yang harus dilakukan bila kita ingin hidup sehat. Kondisi tubuh yang bugar dan awet muda dapat dicapai dengan mengonsumsi sayuran secara teratur dalam porsi yang cukup. Pasalnya, sayuran merupakan pabrik vitamin, mineral, antioksidan, dan serat pangan. Semuanya itu sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran adalah vitamin C dan B komplek. Beberapa sayuran juga merupakan sumber bagi vitamin A, D, dan E. Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin C, dan vitamin E merupakan antioksidan alami, yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran adalah zat besi, seng, mangan, kalsium, dan fosfor.

Dibandingkan dengan sumber serat yang lain, sayuran merupakan sumber yang paling baik dan utama. Kandungan serat pada sayuran sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit. Sayuran menjadi penangkal kanker usus besar, aterosklerosis dan penyakit jantung, kencing manis (diabetes melitus), penyakit batu empedu, dan lain-lain.

Jenis sayuran

Berdasarkan bagian yang dipanen, sayuran dikelompokkan menjadi lima: (1) sayuran umbi (wortel, bit, lobak, kentang, bawang); (2) sayuran buah (cabai, tomat, mentimun, terung, labu siam, pare); (3) sayuran polong (buncis, kacang panjang, kecipir); (4) sayuran daun (bayam, kangkung, daun singkong, sawi); dan (5) sayuran bunga (kembang kol).

Mengingat vitamin merupakan komponen gizi yang sangat mudah rusak, maka kata kunci utama yang harus diperhatikan dalam memilih sayuran adalah tingkat kesegarannya. Kesegaran sayuran merupakan parameter terpenting yang akan menentukan kualitas hidangan, citarasa, daya awet, dan perolehan nilai gizinya. Teknik memilih sayuran yang segar, dibedakan atas kelompok sayuran.

Tujuan memasak

Tujuan pemasakan sayuran adalah: (1) menguraikan pektin yang terkandung pada dinding sel agar teksturnya menjadi lunak, (2) membunuh kuman penyakit, (3) agar senyawa beracun alami tidak aktif, (3) menguraikan residu pestisida agar tidak berbahaya bagi tubuh, (4) mengubah senyawa komplek menjadi lebih sederhana sehingga mudah untuk dicerna dan diserap tubuh.

Dibandingkan dengan bahan segarnya, proses pemasakan dapat menurunkan kandungan gizinya. Oleh karena itu, proses memasak harus dapat mengombinasikan dua kepentingan. Pertama, kepentingan pemenuhan selera, dan kedua kepentingan kebutuhan gizi. Dengan demikian, memasak harus dianggap sebagai suatu pekerjaan seni supaya bahan yang dimasak tidak hancur dan hilang khasiatnya bagi tubuh.

Lalapan

Makan lalapan dengan sambal terasi beserta nasi beraroma daun pandan yang masih hangat mengebul merupakan kenikmatan luar biasa bagi penggemar masakan Sunda. Budaya makan lalapan sangat baik untuk dikembangkan karena mudah penyajiannya dan banyak manfaatnya.

Secara garis besar, lalapan dibedakan atas lalapan mentah dan lalapan matang. Jenis sayuran yang umum dipakai sebagai lalapan mentah adalah daun kemangi, daun poh-pohan, daun jambu mete, kenikir, terong bulat, kacang panjang, tomat, mentimun dan kol.

Untuk lalapan matang, umumnya menggunakan bahan wortel, labu siam, kacang panjang, buncis, kecipir, daun singkong, bayam, kangkung, paria (pare), dan kol. Ditinjau dari perolehan gizinya, lalapan mentah mengandung unsur gizi lebih banyak dibandingkan dengan lalapan matang. Namun, ditinjau dari segi keamanannya, lalapan mentah lebih berisiko dibandingkan dengan lalapan matang.

Faktor-faktor yang perlu dicurigai dalam mengonsumsi lalapan mentah adalah:

1. Residu pestisida. Budidaya sayuran tidak terlepas dari masalah hama dan penyakit tanaman. Untuk menjaga serangan hama, petani menggunakan aneka merek pestisida. Pemanenan sayuran tidak boleh dilakukan ketika sayuran habis disemprot pestisida karena residu pestisida masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah penyemprotan, terutama saat kemarau. Menurut beberapa penelitian, masa tunggu antara waktu terakhir pemakaian pestisida dengan waktu panen 1-5 minggu. Masa tunggu tersebut tergantung dari jenis pestisida yang digunakan. Masa tunggu pada pestisida yang bersifat sistemik (terserap ke dalam bahan) lebih lama daripada pestisida nonsistemik (hanya menempel di permukaan). Pestisida yang sukar larut dalam air memiliki masa tunggu lebih lama dibandingkan dengan pestisida yang mudah larut dalam air.

2. Pencucian yang tidak sempurna. Berbagai penelitian menunjukkan adanya beberapa zat kimia dalam pestisida yang tidak hilang akibat pencucian, apalagi kalau pencucian tidak dilakukan dengan teknik yang benar.

3. Kualitas air pencuci. Air yang bersih adalah air yang tidak berwarna, berbau dan berasa, serta bebas dari mikroba patogen. Sumber air yang tidak bersih sering tercemar oleh berbagai kontaminan, terutama bakteri penyebab penyakit infeksi, seperti penyakit tifus oleh bakteri Salmonella typhi, disentri oleh Shigella dysentriae, kolera oleh Vibrio cholerae, dan tuberkulosis oleh Mycobacterium. Untuk lebih amannya, cuci lalapan dengan air matang.

4. Kontaminasi bakteri berbahaya. Untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tempat tumbuh sayuran, petani sering menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan kotoran manusia). Kebiasaan petani membuang hajat di tanah, ikut memperparah kemungkinan kontaminasi bakteri berbahaya ke sayuran. Terutama sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau yang ketinggiannya dekat dengan tanah. Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah Eschericia coli yang dapat menimbulkan diare, Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan gangguan perut, dengan gejala berak-berak, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam yang berlangsung selama 1-7 hari.

5. Senyawa racun alami. Beberapa jenis bahan pangan, mengandung senyawa beracun alami, misalnya saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus; goitrogen pada kol dan lobak; asam sianida pada daun singkong, solanin pada kentang, dan lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.

Tidak perlu khawatir

Untuk membuat lalapan matang, sayuran harus dimasak lebih dulu. Pemasakan sayuran untuk lalapan harus dilakukan sedemikian rupa agar teksturnya tidak hancur. Pemasakan sebaiknya dilakukan dengan teknik blansir, yaitu pelunakan bahan dengan cara pencelupan beberapa saat (sekitar 5 menit) pada suhu air mendidih, yang kemudian segera disiram dengan air dingin (matang) agar pemanasan tidak berlanjut. Cara ini sangat baik untuk pemasakan sawi, kubis, bayam, kacang panjang, wortel, pare, dan labu siam.

Oleh karena waktu blansir sangat ditentukan oleh tekstur bahan segarnya. Blansir sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sayuran, tidak dicampur satu sama lain. Sayuran sebaiknya diblansir dalam keadaan utuh dan pemotongan dilakukan setelah proses blansir selesai.

Berdasarkan uraian di atas, mengonsumsi lalapan matang jelas lebih aman dibandingkan dengan lalapan mentah. Meskipun demikian, kita tidak perlu terlalu khawatir bila akan mengonsumsi lalapan mentah, sepanjang bahan tersebut dipersiapkan dengan cara yang higienis dan bebas kontaminan berbahaya. Sejauh ini belum pernah dilaporkan adanya kasus orang keracunan atau kematian akibat mengonsumsi lalapan mentah.

Untuk lebih memastikan keamanannya, sedapat mungkin kita memelihara sendiri di halaman rumah atau di dalam pot, tanaman yang dapat digunakan sebagai lalapan. Dengan demikian kita tahu persis bahwa bahan tersebut bebas dari pestisida dan kontaminasi bakteri berbahaya dari tinja manusia.

DR.Ir. Made Astawan
Dosen di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi-IPB

3 komentar

SAYUR URAP

01.54 | Publish by Bundel Resep

Bahan :
Sayur Urap
1 ikat kangkung
1 ikat bayam
1 ikat kacang panjang
250 gr kol putih
100 gr tauge
Bumbu Urap :
1 btr kelapa, kupas, parut kasar
3 bh cabe besar
3 bh bawang merah
1 bh bawang putih
1 sdt terasi
1 ruas kencur
2 bh daun jeruk, buang tulang
1 sdt garam
1 sdm gula merah sisir
penyedap bila suka.

Cara Membuat Sayur Urap
Bumbu : ulek cabe merah, bawang merah, bawang putih dan garam hingga halus, masukkan terasi, gula merah dan kencur, haluskan pula.
Campur bumbu halus dengan kela parut, aduk rata, beri daun jeruk. Kukus hingga matang, angkat.
Siangi sayur mayur, rebus dalam air mendidih masing-masing secara terpisah. Tiriskan.
Taruh sayuran rebus dalam wadah, taburi bumbu urap, aduk rata.


SAJIKAN

Label: SERBA SAYURAN 0 komentar

TUMIS DAUN SINGKONG

01.40 | Publish by Bundel Resep

Bahan:
1. 2 ikat daun singkong, petik-petik
2. 2 siung bawang merah, iris
3. 3 siung bawang putih, iris
4. 3 buah cabe merah, iris serong
5. terasi secukupnya
6. garam secukupnya
7. penyedap rasa secukupnya
8. air
9. minyak goreng

cara membuat:
1. daun singkong dicuci bersih sambil diremas-remas agar pahitnya berkurang
2. panaskan minyak goreng, tumis bahan bawang merah, bawang putih, cabe merah dan terasi sampai harum
3. masukkan daun singkong, aduk rata sampai agak layu
4. tuang air secukupnya, beri garam dan penyedap rasa, aduk, biarkan sampai mendidih


Tips Cara Melembut dan Menyegarkan Daun Singkong 


Daun singkong, lalapan hijau nan nikmat ini selalu ada di hampir semua RM Padang dan banyak rumah makan lainnya. Daun singkong memang merupakan salah satu sayuran berdaun tebal denganrasa khas yang menjadi salah satu teman makan nasi. Bagi penikmat sejatinya makan tanpa lalapan daun singkong dan sambal terasa kurang sempurna.

Tips Melembut dan Menyegarkan Daun Singkong

Daun singkong yang lembut dan segar tentu lebih mengundang selera. Salah satuRumah Makan Padang yang sering saya kunjungi kerap menyediakan daun singkong yang lembut dan segar. Warna hijau daunnya cerah dan mengundang selera, berbeda dengan rumah makan-rumah makan lainnya yang pernah saya kunjungi. Kerana seringnya saya berkunjung ke rumah makan tersebut saya jadi akrab dengan pemiliknya. Sering kami berbincang tentang banyak hal. Kebetulan ibu Ani pemilikrumah makan tersebut orangnya ramah dan senang ngobrol.

Beliau juga tidak pelit berbagi tentang banyak hal yang ia ketahui kepada orang lainyang di anggap cocok dan nyambung dengannya. Salah satu yang ia bagi kepada saya adalah rahasia membuat daun singkong lembut, hijau bercahaya dan tampak segar. Rahasianya adalah AIR ABU. Campurkan air abu kedalam rebusan daun singkong dan dapatkan daun singkong yang lembut, hijau bercahaya dan tampak segar. Untuk 6 ikat daun singkong campurkan 3 sendok makan air abu. Air abu bisa di dapat tokobahan kue dan pasar tradisional.

Air abu, air alkali atau garam alkali sering juga dipakai sebagai bahan tambahan dalam pembuatan mie, ketupat, lontong dan bakcang. Air abu ini akan membuat tekstur menjadi kenyal. Bentuk dan warnanya persis seperti air biasa (detik food).

Selamat Mencoba!!! 
sumber : Kompasiana



Label: SERBA SAYURAN 0 komentar

SEMUR TAHU (KHAS WONOSOBO)

01.35 | Publish by Bundel Resep

Bahan Bola Tahu:
350 gram tahu cina padat, dihaluskan
5 buah ebi, dihaluskan
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica
1/2 sendok teh gula pasir
minyak untuk menggoreng

Bumbu Semur:
8 lembar daun jeruk
1/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
3 butir cengkih
1/2 sendok teh pala bubuk
4 cm kayumanis
6 sendok makan kecap manis bango
2 sendok makan saus tomat
500 ml air
2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus:
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri, disangrai
1 sendok teh ketumbar
2 cm lengkuas

Cara membuat:
Campur semua bahan bola tahu kecuali minyak. Bentuk bolabola. Goreng sampai kecokelatan. Sisihkan.
Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan bola tahu dan daun jeruk. Aduk rata.
Tambahkan garam, merica, cengkih, pala bubuk, kayumanis, Kecap Manis Bango, dan saus tomat. Aduk sampai bola tahu terbalut bumbu.
Tambahkan sebagian air. Masak di atas api kecil sampai bumbu meresap. Tuangkan sisa air. Masak sampai mendidih.


Untuk 5 porsi

Label: SERBA TEMPE 0 komentar

PEPES TEMPE KENTANG

01.31 | Publish by Bundel Resep

Bahan-bahan/bumbu-bumbu::
200 gram tempe, dikukus, dipotong panjang
150 gram kentang mini, direbus sebentar, masing-masing dibelah empat
5 butir bawang merah, diiris tipis
4 siung bawang putih, diiris tipis
3 buah cabai merah besar, dihaluskan
2 buah cabai hijau besar, dibuang biji, diiris serong
3 butir telur, dikocok lepas
10 buah petai, diiris panjang
1 buah tomat, dipotong-potong
2 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok makan gula pasir
100 ml santan dari 1/4 butir kelapa
daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:
Aduk rata tempe, kentang mini,bawang merah, bawang putih, cabai, telur, petai, dan tomat. Tambahkan garam, merica bubuk, gula pasir, dan santan. Diamkan 30 menit.
Ambil daun pisang. Beri adonan. Bungkus. Semat ujungnya dengan lidi.
Kukus di atas api sedang 30 menit sampai matang.
Bakar di atas bara api sebentar saja.





Untuk 8 bungkus

Label: SERBA TEMPE 0 komentar

KERING TEMPE KACANG

01.28 | Publish by Bundel Resep


Bahan:
150 gram tempe, potong korek api, goreng
100 gram kacang tanah, goreng
2 sendok makan bawang merah gorengan
2 sendok makan cabai merah gorengan
Bumbu:
2 sendok makan minyak
2 sendok makan bawang merah, putih irisan
2 lembar daun jeruk purut
3 cm lengkuas, memarkan
1 batang serai, memarkan
Garam, gula secukupnya
Air asam secukupnya
5 sendok makan air
Cara membuat:
  1. Panaskan minyak. Tumis bawang sampai harum.
  2. Masukkan sisa bumbu. Aduk-aduk sampai mengental.
  3. Masukkan tempe dan kacang. Aduk rata. Angkat.
  4. Campur dengan bawang goreng dan cabai goreng.

Label: SERBA TEMPE 0 komentar
Postingan Lama »
Langganan: Postingan (Atom)

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Label

  • ARTIKEL (1)
  • AYAM GORENG (8)
  • CAP CAY (2)
  • GALANTIN (1)
  • KUDAPAN (4)
  • Masakan Jepang (1)
  • NASI LENGKO (1)
  • PANGSIT (2)
  • PECEL LELE (1)
  • SEAFOOD (24)
  • SERBA ABON (4)
  • SERBA AYAM (25)
  • SERBA BAKMI (6)
  • SERBA BALADO (4)
  • SERBA BEBEK (8)
  • SERBA BELUT (7)
  • SERBA BROKOLI (7)
  • SERBA BUBUR (1)
  • SERBA GORENGAN (15)
  • SERBA IKAN (22)
  • SERBA JAMUR (1)
  • SERBA KEPITING (17)
  • SERBA KERANG (1)
  • SERBA KUE ROTI (4)
  • SERBA MINUMAN (1)
  • SERBA NASI GORENG (9)
  • SERBA NUGET (5)
  • SERBA PECEL (1)
  • SERBA PEPES (1)
  • SERBA RENDANG (2)
  • SERBA SALAD (1)
  • SERBA SAMBAL (9)
  • SERBA SAYURAN (16)
  • SERBA SEAFOOD (20)
  • SERBA SIOMAY (1)
  • SERBA SOTO (6)
  • SERBA SOUP (4)
  • SERBA TELUR (1)
  • SERBA TEMPE (6)
  • SERBA UDANG (3)
  • TAHU BAKSO (1)
  • TIPS MASAKAN (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Posts

Categories

  • ARTIKEL (1)
  • AYAM GORENG (8)
  • CAP CAY (2)
  • GALANTIN (1)
  • KUDAPAN (4)
  • Masakan Jepang (1)
  • NASI LENGKO (1)
  • PANGSIT (2)
  • PECEL LELE (1)
  • SEAFOOD (24)
  • SERBA ABON (4)
  • SERBA AYAM (25)
  • SERBA BAKMI (6)
  • SERBA BALADO (4)
  • SERBA BEBEK (8)
  • SERBA BELUT (7)
  • SERBA BROKOLI (7)
  • SERBA BUBUR (1)
  • SERBA GORENGAN (15)
  • SERBA IKAN (22)
  • SERBA JAMUR (1)
  • SERBA KEPITING (17)
  • SERBA KERANG (1)
  • SERBA KUE ROTI (4)
  • SERBA MINUMAN (1)
  • SERBA NASI GORENG (9)
  • SERBA NUGET (5)
  • SERBA PECEL (1)
  • SERBA PEPES (1)
  • SERBA RENDANG (2)
  • SERBA SALAD (1)
  • SERBA SAMBAL (9)
  • SERBA SAYURAN (16)
  • SERBA SEAFOOD (20)
  • SERBA SIOMAY (1)
  • SERBA SOTO (6)
  • SERBA SOUP (4)
  • SERBA TELUR (1)
  • SERBA TEMPE (6)
  • SERBA UDANG (3)
  • TAHU BAKSO (1)
  • TIPS MASAKAN (2)

Recent Posts

Feedjit

Resent Comment


[Tutup]

Add your count

free counter
free counter

Mengenai Saya

Foto Saya
Bundel Resep
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Arsip Blog

  • ▼  2013 (9)
    • ▼  April (9)
      • Mana Lebih Baik, Lalapan atau Sayuran Dimasak?
      • SAYUR URAP
      • TUMIS DAUN SINGKONG
      • SEMUR TAHU (KHAS WONOSOBO)
      • PEPES TEMPE KENTANG
      • KERING TEMPE KACANG
      • TEMPE MASAK TAUCO
      • BOTOK TEMPE (KHAS JAWA TENGAH)
      • SATE TEMPE BUMBU KACANG
  • ►  2012 (83)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (14)
    • ►  Februari (10)
    • ►  Januari (35)
  • ►  2011 (88)
    • ►  Desember (27)
    • ►  November (38)
    • ►  Oktober (17)
    • ►  Agustus (6)

Entri Populer

  • ANEKA SAMBAL NUSANTARA
    Cobain buat macam-macam sambal yuk... Sambal Jahe Sambal jahe yang pedas merangsang cocok untuk ikan bakar. Carilah jahe yang sedang, tid...
  • SAMBAL KHAS LAMONGAN (PECEL LELE)
    Bahan: 2 buah Cabe merah besar 7 rawit yang merah juga 2 buat tomat yang merah juga 5 bawang merah 3 Bawang putih terasi secukupn...
  • UDANG GORENG TEPUNG
    udang tepung Bahan : 500 gram udang 1 butir telur, kocok 2 sendok makan tepung maizena 1/4 sendok teh merica bubuk 1 cm jahe, parut ...
  • IKAN MAS BUMBU KUNING PEDAS
    Bahan : 2 ekor ikan masukuran sedang 1 buah jeruk nipis,peras ambil airnya 1 sdt garam minyak goreng 20 buah cabai rawit merah 200 ml ...
  • KERANG DARAH REBUS SAMBAL KACANG
    Kerang darah Bahan : 1000 gram kerang darah bercangkang, dicuci dan sikat sampai bersih 3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya 2 lembar...
Copyright (c) 2010 BUNDEL RESEP. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.